4.1. PENGERTIAN PEREKRUTAN
Kegiatan yang masih berkaitan dengan perencanaan SDM adalah perekrutan
atau pengadaan tenaga kerja. Setelah organisasi / perusahaan menetapkan
karakteristik atau ciri-ciri karyawan yang diperlukan serta jumlahnya
masing-masing, maka kegiatan selanjutnya adalah upaya mendapatkan tenaga kerja
yang diperlukannya tersebut. Idealnya upaya pengadaan tenaga kerja ini untuk
memastikan bahwa tenaga kerja yang direkrut dan ditempatkan nantinya adalah the
right people in the right position.
Pengadaan
tenaga kerja itu sendiri adalah suatu proses untuk mendapatkan tenaga yang
berkualitas dan memberikan harapan yang baik pada calon tenaga kerja tersebut
untuk membuat lamaran kerja guna bekerja pada instansi/perusahaan tersebut.
Khusus bagi organisasi/perusahaan yang besar, pengadaan tenaga kerja merupakan
proses yang terus berlangsung dan kompleks dan menuntut perencanaan dan upaya
yang ekstensif. Proses perekrutan dimulai dari mencari dan menarik pelamar yang
mampu melakukan suatu pekerjaan sampai adanya lamaran masuk.
4.2. TUJUAN
PEREKRUTAN
- Menyediakan sekumpulan calon tenaga kerja/karyawan yang memenuhi syarat;
- Agar konsisten dengan strategi, wawasan dan nilai perusahaan;
- Untuk membantu mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan yang belum lama bekerja;
- Untuk mengkoordinasikan upaya perekrutan dengan program seleksi dan pelatihan;
- Untuk memenuhi tanggungjawab perusahaan dalam upaya menciptakan kesempatan kerja yang adil.
4.3. FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PEREKRUTAN
Secara garis besar terdapat dua
faktor yang mempengaruhi proses pengadaan tenaga, yaitu Faktor Organisasi dan
Faktor Lingkungan.
1. Faktor
Organisasi
·
Kesan yang dimiliki perusahaan
Banyak faktor di dalam organisasi yang dapat
mempengaruhi berhasil tidaknya program pengadaan tenaga kerja. Kesan atau image
(citra) baik yang disajikan oleh instansi/ perusahaan akan mempengaruhi
kemampuan organisasi/perusahaan tersebut di dalam menarik calon tenaga kerja.
Kenyataan menunjukkan bahwa iklan yang bagus dan menarik hubungan masyarakat (public
relations) dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang organisasi/ perusahaan
tersebut, dan meningkatkan apresiasi umum tentang organisasi/ perusahaan.
Besarnya pengetahuan masyarakat tentang suatu
organisasi/perusahaan dan baiknya apresiasi serta image
organisasi/perusahaan tersebut akan berdampak pada besarnya kemungkinannya
untuk mendapatkan calon tenaga kerja yang bermutu.
Selain melalui penciptaan image baik melalui
media massa, penciptaan image juga dapat dilakukan oleh karyawan yang
telah ada. Sebagai contoh, seorang karyawan suatu organisasi/perusahaan yang
memiliki masalah dengan gaya kepemimpinan atasannya atau merasakan adanya
kesenjangan antara harapan yang diberikan dengan kenyataan yang dihadapi akan
mengeluarkan komentar yang sedikit banyaknya menurunkan citra
organisasi/perusahaan. Kondisi seperti ini pada gilirannya menyebabkan
organisasi/perusahaan tersebut kesulitan mendapatkan calon pegawai yang bermutu
dari masyarakat umum.
·
Perencanaan SDM
Membantu proses perekrutan menjadi lebih efektif,
karena melalui perencanaan SDM perusahaan telah mengetahui pekerjaan mana yang
harus dipemuhi dari sumber eksternal atau internal.
·
Persyaratan pekerjaan
Hal ini akan membatasi perekrutan yang dilakukan,
karena hanya SDM yang sesuai dengan ketentuan yang dapat mengajukan lamaran
pekerjaan.
·
Proses perekrutan masa lampau
Hasil evaluasi proses perekrutan yang pernah dilakukan
menjadi feedback untuk proses berikutnya agar menjadi lebih baik dan efektif.
2. Faktor
Lingkungan
Faktor lingkungan yang mempengaruhi pengadaan tenaga
kerja di antaranya adalah :
· Kondisi
Pasar Kerja
Kondisi pasar kerja berpengaruh pada penyediaan (supply) calon
tenaga kerja yang qualified. Jika perusahaan tidak berhasil mendapatkan
calon tenaga kerja secara tepat pada wilayahnya, maka perusahaan/organisasi
tersebut harus mencari ke wilayah lain. Selain itu persaingan antar
organisasi/perusahaan dapat mengurangi berkumpulnya calon tenaga yang qualified
dan atau menyebabkan tingginya upah yang dijanjikan oleh organisasi/perusahaan
yang akan merekrutnya.
· Kecenderungan
Perekonomian
Kecenderungan perekonomian adalah kecenderungan perusahaan/organisasi
dalam pemenuhan kebutuhan spesifikasi tenaga kerja. Sebagai contoh : pengenalan
teknologi komputer mengakibatkan besarnya permintaan tenaga kerja yang memiliki
kepandaian di bidang komputer.
· Perilaku
Masyarakat
Perilaku masyarakat dalam hal ini adalah penilaian masyarakat tentang
suatu jenis pekerjaan. Jika sebagian besar calon tenaga kerja memandang suatu
jenis pekerjaan sebagai pekerjaan rendahan atau hina, maka kemungkinan
besar hanya sedikit calon tenaga kerja yang melamar pekerjaan tersebut.
Sebaliknya jika sebagian besar masyarakat memandang suatu jenis pekerjaan
sebagai perkejaan yang sangat bergengsi dan terhormat, maka akan banyak calon
tenaga kerja yang melamar saat jenis pekerjaan tersebut ditawarkan.
Contoh : dahulu pekerjaan sebagai
pelayan resetoran atau pelayan di hotel dianggap sebagai pekerjaan hina
atau rendahan. Namun saat ini pandangan masyarakat tentang pekerjaan tersebut
telah berubah.
· Peraturan
Pemerintah
Peraturan pemerintah tentang ketenagakerjaan seperti pemberian kesempatan
yang sama pada semua warga (pria maupun wanita), ketentuan upah minimum,
keselamatan kerja dan sebagainya sedikit banyaknya berpengaruh pada pengadaan
tenaga kerja.
4.4. BEBAN
KERJA DAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA
Beban kerja adalah kapasitas
produksi dikalikan waktu. Sedangkan kebutuhan tenaga kerja adalah beban kerja
dibagi dengan rata-rata sumbangan tenaga karyawan per bulan.
Sebuah perusahan
yang bergerak di bidang produksi mainan anak merencanakan dalam enam bulan
mendatang akan membuat 22.000 unit mainan. Dengan mempertimbangkan waktu-waktu
yang tidak efisien, diperkirakan pemrosesan tiap unit membutuhkan 0,9 jam
karyawan. Bila dalam satu minggu setiap karyawan bekerja 40 jam dan satu bulan
4,5 minggu, maka berapakah beban kerja dan berapakah jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut ?
Jawab
:
Beban
kerja = Kapasitas produksi x waktu
=
22.000 x 0,9 jam karyawan
=
19.800 jam karyawan
Rata-rata
sumbangan Tenaga karyawan = 4,5 x 40 jam = 180 jam
Dengan demikian karyawan yang dibutuhkan adalah
19.800 jam
karyawan
X 1 Karyawan =
110 Karyawan
180 jam
4.5. SUMBER PEREKRUTAN
Calon
tenaga kerja yang akan direkrut dapat diambil dari internal organisasi maupun eksternal
organisasi. Perekrutan tenaga kerja dari dalam biasanya dilakukan oleh
organisasi/perusahaan yang telah lama berjalan dan memiliki sistem karier yang
baik. Perekrutan tenaga kerja dari dalam memiliki keuntungan, diantaranya
adalah tidak mahal, promosi dari dalam dapat memelihara loyalitas dan dedikasi
pegawai, dan tidak diperlukan masa adaptasi yang terlalu lama, karena sudah
terbiasa dengan suasana yang ada. Namun demikian perekrutan dari dalam juga
berarti terjadinya pembatasan terhadap bakat yang sebenarnya tersedia bagi
organisasi dan mengurangi peluang masuknya pemikiran baru.
(1) Eksternal
Seringkali
organisasi/perusahaan membutuhkan tenaga kerja dengan syarat-syarat tertentu
yang tidak dimiliki oleh SDM yang ada. Untuk itu perekrutan calon tenaga kerja
akan diambil dari luar organisasi. Beberapa sumber yang dapat digunakan dalam
perekrutan eksternal seperti :
a. Lembaga
pendidikan
Perekrutan calon tenaga kerja dilakukan biasanya bila
organisai/perusahaan memerlukan jenis pendidikan tertentu tanpa memperdulikan
pengalaman kerja. Melalui cara perekrutan ini, diharapkan dapat dibentuk
karyawan sesuai yang diinginkan organisasi/perusahaan.
b. Teman/anggota keluarga karyawan
Organisasi/perusahaan dapat meminta jasa karyawan lama untuk mencarikan
calon tenaga kerja. Umumnya karyawan yang dimintai tolong akan menyambut
gembira, meskipun untuk tugas tersebut mereka tidak mendapatkan imbalan dalam
bentuk materi. Lebih-lebih dalam kondisi sulitnya lapangan kerja seperti saat
ini, karyawan akan gembira untuk menyodorkan informasi calon pegawai seperti
saudara/teman/tetangga dan sebagainya.
c. Lamaran terdahulu yang telah masuk
Perekrutan juga dapat diambil dari lamaran terdahulu yang telah masuk.
Melalui pembukaan arsip atau file lamaran yang belum diterima,
diharapkan akan didapat calon pegawai yang memiliki persyaratan sebagaimana
yang diharapkan.
d. Agen tenaga kerja
Cara ini boleh dibilang relatif
sangat baru dan belum populer di Indonesia. Agen tenaga kerja adalah perusahaan
swasta yang kegiatan utamanya adalah mencari dan menyalurkan tenaga kerja.
e. Karyawan perusahaan lain
Perekrutan calon karyawan dari satu perusahaan ke perusahaan lain dapat
dilakukan secara legal maupun illegal. Yang dimaksud legal disini adalah
perusahaan yang ingin merekrut harus mengeluarkan sejumlah biaya yang akan
dibayarkan kepada perusahaan tempat calon pegawai tersebut bekerja. Perekrutan
model ini lebih dikenal dengan sebutan transfer. Sedangkan perekrutan
secara illegal lebih dikenal dengan pembajakan.
Kelebihan dari perekrutan ini adalah : pengalaman
terjamin; training/latihan diperlukan sekadarnya; kemungkinan
mendapatkan ide-ide baru besar. Namun juga terdapat kelemahan dalam cara
ini, yaitu : loyalitas kurang terjamin, dan calon mungkin memiliki kebiasaan
yang kurang sesuai dengan iklim organisasi
f. Asosiasi profesi
Perekrutan dilakukan melalui asosiasi suatu profesi sebagai mediator
penyedia tenaga kerja profesional bagi perusahaan, seperti di Indonesia
terdapat KADIN, IWAPI, HIPMI, IAI, dsb.
g. Outsourcing
Terkadang perusahaan juga perlu melakukan efisiensi, beberapa pekerjaan yang
dapat dilakukan tanpa harus mengangkat tenaga kerja tetap dapat menggunakan
tenaga kerja kontrak (outsourcing).
Metode perekrutan karyawan dengan sumber dari luar perusahaan, dapat
dilakukan :
1)
Melalui iklan di media massa (radio, TV, koran,
internet)
Melalui iklan atau adventensi diharapkan perusahan dapat merekrut calon
tenaga kerja dengan spesifikasi tertentu dan dengan pengalaman kerja tertentu.
Perekrutan melalui iklan ini biasanya disertai dengan suatu janji yang menarik,
misalnya gaji yang besar, masa depan yang menarik dan sebagainya.
Kebaikan perekrutan dengan menggunakan iklan adalah ;
·
Dapat mencapai sasaran yang cukup luas.
·
Hubungan langsung antarorganisasi/perusahaan
dengan pelamar.
·
Cara yang dianggap praktis.
·
Kemungkinan besar mendapatkan calon yang
berbobot (berkualitas).
·
Efektif untuk mendapatkan calon tenaga kerja
yang tidak terpusat.
Kelemahan
pengadaan tenaga kerja melalui iklan
adalah :
·
Memerlukan biaya yang cukup mahal.
·
Kemungkinan pelamar yang datang cukup banyak
sehingga menyulitkan penyelesaian.
2)
Akuisisi dan merger
Ketika suatu perusahaan melakukan akuisisi atas perusahaan lain, atau
merger dengan perusahaan lain maka akan memperoleh sejumlah tenaga kerja.
3)
Open house
Untuk menjaring lebih banyak tenaga potensial secara umum, perusahaan
dapat melakukan open house di sejumlah kalangan yang diprediksikan dapat
menarik calon tenaga kerja potensial, seperti di perguruan tinggi, even-even
tertentu.
4)
Menyewa konsultan perekrutan
Terkadang untuk mencari dan merekrut tenaga kerja profesional dibutuhkan
konsultan yang mampu mencari tenaga tersebut, dengan demikian ada jaminan
melalui konsultan perekrutan perusahaan tidak perlu membuang waktu untuk
mencari tenaga kerja yang sesuai.
(2) Internal
Beberapa
alternatif perekrutan dari dalam organisasi melalui :
a.
Promosi
Perekrutan internal yang paling banyak dilakukan
adalah promosi untuk mengisi kekosongan pada jabatan yang lebih tinggi yang
diambil dari pekerja yang jabatannya lebih rendah.
b. Transfer/Rotasi
Di samping itu terdapat pula kegiatannya dalam
bentuk memindahkan pekerja dari satu jabatan ke jabatan lain yang sama
jenjangnya. Dengan kata lain promosi bersifat vertikal, sedang pemindahan
berifat horizontal (rotasi).
c. Pengkaryaan Kembali
Berlaku untuk karyawan yang diberhentikan sementara
dan dipanggil kembali ketika ada jabatan yang kosong.
d. Kelompok Pekerja Sementara / Kontrak Kerja
Kelompok pekerja sementara (temporer) adalah
sejumlah tenaga kerja yang dipekerjakan dan diupah menurut keperluan, dengan
memperhitungkan jumlah jam atau hari kerja. Namun mereka dapat menjadi pekerja
tetap, jika sesuai dengan persyaratan.
Perekrutan internal sebagaimana diuraikan di atas
memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungannya :
- Pembiayaannya relatif murah, karena tidak memerlukan proses seleksi seperti dilakukan pada perekrutan eksternal.
- Organisasi mengetahui secara tepat pekerja yang berkemampuan tinggi dan kualifaid untuk mengisi jabatan yang kos
- Pekerja memiliki motivasi kerja yang lebih tinggi.
- Mencegah tenaga kerja yang baik dan kompetitif pindah keluar dari organisasi/perusahaan, karena pengembangan kariernya jelas.
- Para pekerja telah memahami secara baik kebijaksanaan, prosedur-prosedur, ketentuan-ketentuan dan kebiasaan organisasi/perusahaan.
Keburukan perekrutan internal adalah
- Mengurangi motivasi kerja dan tidak memberikan perpektif baru, bagi pekerja yang kurang kompetitif atau merasa dirinya tidak berpeluang untuk mengisi setiap jabatan yang kos
- Pekerja yang dipromosikan untuk jabatan yag lebih tinggi cenderung tidak dapat menjalankan kekuasaan dan kewenangannya, karena sudah sangat akrab dengan bawahannya
Beberapa
metode perekrutan internal antara lain dengan :
a. Rencana Suksesi/ Succeesion Planning
Perekrutan ini merupakan kegiatan yang difokuskan pada usaha
mempersiapkan pekerja untuk mengisi posisi-posisi eksekutif
b. Penawaran Terbuka untuk suatu Jabatan (Job Posting)
Perekrutan terbuka ini merupakan sistem mencari
pekerja yang berkemampuan tinggi untuk
mengisi jabatan yang kosong, dengan
memberikan kesempatan pada semua pekerja yang berminat. Untuk itu setiap ada
jabatan kosong diumumkan melalui media intern, bulletin perusahaan, papan
bulletin/pengumuman, sarana telepon atau sistem komputer.
Tabel 4.1.
Perbedaan program Job Posting dan Promosi
Job Posting
|
Promosi
|
·
seleksi
dengan tes
·
dapat
lebih dari satu tingkat
·
semua
karyawan
·
dapat
berbagai jabatan
|
·
tanpa
tes
·
pindah
hanya satu tingkat
·
karyawan
tertentu
·
hanya
satu jabatan
|
c. Perbantuan Pekerja (Magang)
Perekrutan Internal dapat dilakukan melalui perbantuan pekerja untuk
suatu jabatan dari unit kerja lain (pekerja yang ada). Kemudian setelah selang
beberapa waktu lamanya apabila pekerja yang diperbantukan merupakan calon yang
cocok/tepat dan sukses, maka dapat diangkat untuk mengisi jabatan kosong
tersebut.
d. Penggunaan Daftar Ketrampilan
Berisi informasi tentang ketrampilan karyawan yang dimiliki perusahaan,
biasanya tersimpan dalam dokumen
data base bagian SDM perusahaan. Daftar ini memudahkan identifikasi para calon
karyawan dengan bobot yang diperlukan untuk suatu jabatan.
4.6. JOB MATCHING
Merupakan upaya sistematis untuk mengidentifikasi
pengetahuan, ketrampilan, kemampuan dan kepribadian, minat, preferensi calon
karyawan dengan pekerjaan yang ditawarkan.
Berfungsi mengidentifikasi calon
karyawan yang tepat dan menjamin jika ada calon internal yang cocok tidak
diabaikan sebelum merekrut secara eksternal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar