3.1.
PENGERTIAN ANALISIS JABATAN
Analisis
Jabatan merupakan kegiatan untuk menciptakan landasan atau pedoman bagi
penerimaan dan penempatan karyawan. Dengan demikian kagiatan perencanaan SDM
tidak terlepas dari analisis jabatan. Analisis jabatan adalah kegiatan untuk
memberikan analisis pada setiap jabatan/pekerjaan, sehingga dengan demikian
akan memberikan pula gambaran tentang spesifikasi jabatan tertentu.
Analisis
jabatan secara sistematik meliputi kegiatan-kegiatan mengumpulkan, mengevaluasi
dan mengorganisasikan pekerjaan/jabatan. Informasi yang dikumpulkan melalui
analisis jabatan berperan penting dalam perencanaan SDM kerena menyediakan data
tentang kondisi kepegawaian dan lingkungan kerja.
Contoh
informasi yang didapat dari analisis jabatan adalah uraian jabatan, syarat
jabatan, berat ringannya pekerjaan, besar kecilnya risiko pekerjaan, sulit
tidaknya pekerjaan, besar kecilnya tanggung jawab, banyak sedikitnya
pengalaman, tinggi rendahnya tingkat pendidikan dan pertimbangan-pertimbangan
lain.
Analisis jabatan juga merupakan informasi tentang jabatan itu sendiri dan
syarat-syarat yang diperlukan untuk dapat memegang jabatan tersebut dengan
baik. Output dari analisis jabatan adalah deskripsi jabatan (Job Description)
dan spesifikasi jabatan (Job Specification).
Deskripsi jabatan (Job Description) menjelaskan tentang
suatu jabatan, tugas, tanggung jawab, wewenang dan sebagainya. Sedangkan spesifikasi
jabatan (Job Specification) adalah informasi tentang syarat-syarat yang
diperlukan bagi setiap karyawan agar dapat memangku suatu jabatan dengan baik.
Syarat tersebut antara lain : 1) Syarat pendidikan, 2) Syarat kesehatan, 3)
Syarat fisik, dan 4) Syarat lain seperti
status pernikahan, jumlah anggota keluarga, kepribadian tertentu dan
sebagainya.
Menurut
French (1986), analisis jabatan adalah penyelidikan yang sistematis tentang isi
pekerjaan, lingkungan fisik yang melingkupi pekerjaan, dan kualifikasi yang
dibutuhkan untuk menjalankan tanggung jawab jabatan/pekerjaan.
Sejumlah kategori informasi selalu terdapat pada analisis jabatan,
termasuk di dalamnya aktivitas apa saja yang ada, mengapa, bagaimana serta
kapan aktivitas tersebut dilakukan; juga berisi informasi tentang alat/mesin
apa yang digunakan, apa yang dipertimbangkan dalam interaksi satu sama lain,
kondisi kerja secara fisik dan sosial, pelatihan, ketrampilan dan kemampuan
yang diisyaratkan dalam pekerjaan. Analisis jabatan yang baik juga dapat
digunakan untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi staffing, penilaian,
imbalan dan sebagainya.
Analisis
jabatan merupakan informasi tertulis mengenai pekerjaan-pekerjaan apa yang
harus dikerjakan oleh pegawai dalam suatu perusahaan agar tujuan tercapai. Dari
analisis jabatan dapat dibuat rancangan pekerjaan dan ditetapkan uraian
pekerjaan. Dengan demikian analisis jabatan dapat memberikan informasi tentang
aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan, konteks pekerjaan, persyaratan
personalia, perilaku manusia dan alat-alat yang digunakan.
Schuler (1992) berpendapat bahwa analisis jabatan adalah suatu proses
penguraian dan pencatatan pekerjaan-pekerjaan. Sedangkan khusus uraian dan
catatan tersebut adalah sasaran pekerjaan-pekerjaan yaitu tugas-tugas atau
aktivitas dan kondisi yang meliputinya. Dasar dari analisis jabatan
adalah spesifikasi pekerjaan yang tertulis secara mendetail tentang
ketrampilan, pengetahuan dan kemampuan individu yang dibutuhkan oleh kinerja
pekerjaan tersebut. Namun demikian, tidak semuanya berjalan baik. Uraian kerja
yang termasuk didalamnya menginformasikan tentang standar kinerja,
karakteristik tugas yang dirancang, dan karakteristik individu pekerja. Selain
itu spesifikasi pekerjaan meliputi karaktersitik individu, interest dan
preferensi yang kompatibel dengan pekerjaan atau memuaskan kinerja pekerjaan.
Modifikasi antara uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan adalah untuk
menjaga agar sasaran manajemen SDM seperti peningkatan produkstivitas dan
kualitas hidup pekerja senantiasa terjaga.
3.2. MANFAAT
DAN FUNGSI ANALISIS JABATAN
Beberapa
kegiatan organisasi akan berjalan lebih baik hasilnya bila berlandaskan atau
berpedoman pada analisis jabatan. Menurut Nitisemito (1992), analisis jabatan bermanfaat
sebagai :
·
landasan untuk melaksanakan mutasi;
·
landasan untuk melaksanakan promosi;
·
landasan untuk melaksanakan training/
pelatihan;
·
landasan untuk melaksanakan kompensasi;
·
landasan untuk melaksanakan syarat lingkungan
kerja;
·
landasan untuk pemenuhan kebutuhan peralatan.
Sedangkan fungsi dari analisis
jabatan adalah untuk :
a. menentukan
basis regional bagi struktur kompensasi;
b. mengevaluasi
tantangan lingkungan yang mempengaruhi pekerjaan individu;
c. menghapuskan
persyaratan kerja yang dapat menyebabkan adanya deskriminasi dalam pengadaan
SDM;
d. merencanakan
kebutuhan SDM di waktu yang akan datang;
e. memadukan
lamaran dan lowongan kerja yang ada;
f. memforkas
dan menentukan kebutuhan-kebutuhan latihan bagi para karyawan;
g. mengembangkan
rencana-rencana pengembangan pegawai yang potensial;
h. menetapkan
standar prestasi kerja yang realistik;
i. menempatkan
karyawan sesuai dengan ketrampilannya;
j. membantu
revisi struktur organisasi;
k. memperkenalkan
karyawan baru dengan pekerjaan mereka;
l. memperbaiki
alur kerja;
m. memberikan data
sebagai fungsi saluran komunikasi;
n. menetapkan
garis promosi dalam semua departemen dan organisasi.
3.3. SASARAN ANALISIS JABATAN
1) Menentukan
nilai pekerjaan yang memungkinkan untuk pemeliharaan hak pembayaran internal
dan eksternal.
2) Memastikan
perusahaan tidak melanggar ketetapan upah dan imbalan untuk pekerjaan yang
sama.
3) Membantu
supervisor dan pekerja dalam mendefinisikan tugas dan tanggung jawab
untuk masing-masing pekerja.
4) Menyediakan
justifikasi untuk eksistensi pekerjaan dan manakala organisasi dalam kondisi “fit”
hingga kondisi “istirahat”.
5)
Menentukan kebutuhan rekrutmen dan informasi yang
memungkinkan untuk membuat keputusan pekerja.
6)
Sebagai dasar untuk memantapkan program dan pola
pengembangan karier bagi karyawan.
7)
Sebagai cara untuk menyampaikan pada pekerja potensi
apa yang diharapkan dari mereka, kondisi kerja secara umum dan tipe individu
yang bagaimana yang dapat memuaskan pekerjaan.
3.4. TAHAPAN ANALISIS JABATAN
·
Merancang bentuk dan merencanakan
penyelenggaraan analisis jabatan.
·
Koordinasi dengan semua pihak yang terlibat
dalam analisis jabatan.
·
Mendapatkan gambaran tentang fungsi, arus
proses, dan struktur organisasi yang akan dianalisis, berdasarkan hasil
analisis yang pernah dilakukan (jika ada).
·
Mengadakan inventarisasi pekerjaan dan tenaga
kerja yang ada sekarang.
II.
Pengumpulan data dengan berbagai metode seperti :
1.
Observasi, melakukan pengamatan langsung terhadap
karyawan selama melaksanakan tugas. Baik untuk pekerjaan yang sederhana.
Kelemahan : lambat, mahal, terkadang kurang
akurat
Kelebihan : memperoleh
informasi dari tangan pertama, mengenal kondisi kerja, ketrampilan yang
diperlukan dan peralatan yang digunakan secara riil.
2.
Wawancara, bertatap muka langsung dengan karyawan dan
atasannya.
3.
Kuesioner, menggunakan daftar pertanyaan yang telah
disusun sebelumnya.
Kelemahan : jika terjadi salah pemahaman maka data akan bias,
terkadang tanggapan kurang lengkap
Kelebihan : biaya relatif murah, waktu efisien
4.
Pelaporan, informasi diperoleh dari catatan yang
disimpan karyawan (Log).
Kelemahan : tidak dapat menunjukkan data penting, seperti kondisi
kerja, peralatan yang digunakan, dan terkadang karyawan enggan untuk mengisi
buku tersebut akibat kesibukannya sehingga data tidak lengkap.
5. Kombinasi, dengan menggabungkan metode yang
ada. Yang masih dianggap terbaik adalah observasi dan wawancara karena mampu
menghasilkan data pekerjaan yang akurat dan lengkap. Namun demikian, penggunaan
kombinasi tersebut tergantung jenis pekerjaan yang akan dianalisis.
Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan untuk menetapkan metode analisis yang terbaik adalah :
·
Karakteristik pekerjaan (fungsi, tanggungjawab,
dan kondisi)
·
Lokasi tempat kerja
·
Persiapan perndahuluan yang dilakukan oleh
analisis
·
Sikap dan tanggapan karyawan
·
standar kinerja yang ditetapkan
III. Klarifikasi data
Melakukan penyaringan, pemisahan dan peninjauan kembali informasi yang
dikumpulkan agar diperoleh informasi yang akurat dan tidak bias.
3.5. JENIS
ANALISIS JABATAN
1.
Tradisional
· Informasi yang dikumpulkan hanya mencakup
tanggungjawab, kewajiban dan kualifikasi minimal untuk melaksanakan suatu
pekerjaan dalam jabatan tertentu.
· Tidak dapat digunakan untuk menyusun deskripsi
pekerjaan karena tidak terdapat rincian stndar kinerja yang diharapkan.
2.
Berorientasi hasil
·
Mencakup harapan organisasi terhadap karyawan
·
Mencakup keterkaitan antara tugas, standar
kinerja, kecakapan dan kualifikasi minimal
·
Contoh pertanyaan yang diajukan :
a.
TUGAS : perilaku, kewajiban/tanggungjawab apa yang
penting bagi perusahaan ?
b.
KONDISI PEKERJAAN : bagaimana sifat dasar pekerjaan
atau syarat apa yang diperlukan agar pekerjaan terlaksana, petunjuk apa yang
tersedia untuk membantu pekerja melaksanakan tugasnya ?
c.
STANDAR KINERJA : kinerja seperti apa yang diharapkan,
baik berdasarkan standar kualitas, kuantitas dan ketepatan waktu yang
ditetapkan perusahaan ?
d. KECAKAPAN : kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan apa
yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap tugas dengan standar minimal ?
e.
KUALIFIKASI : pendidikan dan pengalaman apa yang
dibutuhkan untuk mampu melaksanakan suatu pekerjaan ?
3.6. KETERKAITAN
ANALISIS JABATAN
Analisis jabatan memiliki keterkaitan dengan faktor lainnya seperti
rekrutmen, seleksi, penilaian prestasi kerja, pelatihan, penggajian, dan
sebagainya.
a.
Keterkaitan Analisis Jabatan dengan Rekrutmen dan Seleksi
Analisis jabatan menyajikan banyak sasaran dan berhubungan secara
ekstensif dengan sejumlah aktivitas personalia. Sebagai contoh, dasar analisis
pekerjaan dan perencanaan SDM organisasi dapat digunakan untuk mengetahui siapa
yang akan direkrut. Tanpa perencanaan SDM dan analisis pekerjaan, organisasi
tidak akan mampu menspesifikasikan tipe pegawai seperti apa yang dibutuhkan,
bilamana direkrut dan dimana direkrut. Hal ini akan berakibat negatif pada
produktifitas organisasi dan validitas masing-masing prosedur dan keputusan
seleksi. Hanya dengan informasi analisis pekerjaan organisasi dapat
memperlihatkan bahwa prosedur seleksi berkaitan dengan pekerjaan.
b. b. Keterkaitan Analisis Jabatan dengan Penilaian Kinerja dan Pelatihan
Untuk
mengefektifkan evaluasi kinerja pekerja, metode penilaian yang digunakan
haruslah merefleksikan kepentingan tugas dari pekerjaan. Hanya dengan menguji
persyaratan ketrampilan untuk pekerjaan (yang didefinisikan sebagai spesifikasi
pekerjaan), pelatihan dan promosi pekerja dapat diorganisasikan bersamaan
dengan kebutuhan SDM yang diterjemahkan oleh aktivitas perencanaan SDM. Dengan
kata lain, seleksi dan program pelatihan harus didasarkan pada kriteria adanya
hubungan dengan pekerjaan.
c. Keterkaitan Analisis Jabatan dengan Penggajian
Salah satu bentuk perhatian terhadap individu pegawainya adalah penggajian.
Analisis jabatan dapat digunakan untuk membantu menentukan seberapa
besar layaknya seorang pegawai mendapatkan gaji/upah untuk jenis dan tingkat
pekerjaan tertentu. Analisis jabatan juga penting untuk memastikan
tingkat upah suatu pekerjaan. Adalah adil mengkaitkan tingkat upah dengan
tingkat pekerjaan dan prestasi kerja.
d. Keterkaitan Analisis Jabatan dengan Program
Perbaikan
Program untuk memperbaiki organisasi seringkali meliputi perubahan
rancangan pekerjaan. Tanpa memperhatikan hasil rancangan pekerjaan alamiah,
tugas, sasaran dan kondisi yang baru harus dianalisis. Sejak awal, pekerjaan
dirancang untuk individu. Hal ini lebih kompleks untuk menganalisis rancangan
pekerjaan grup per grup atau tim. Saat fokus kerja dipindahkan dari tugas
individu ke tugas grup, hal ini akan lebih sulit untuk menganalisis apakah
tugas masing-masing individu serta pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan
individu memungkinkan. Salah satu konsekuensi hal ini berawal dari evaluasi
pekerjaan dan rata-rata bayaran untuk pekerjaan spesifik untuk mengevaluasi
ketrampilan dan pembayaran pengetahuan yang dimiliki pekerja.
e. Keterkaitan Analisis Jabatan dengan Lingkungan
Internal
Dua aspek lingkungan internal yang sangat erat kaitannya dengan analisis
jabatan adalah target yang ditetapkan oleh top manajemen dan teknologi yang
digunakan untuk menterjemahkan tujuan organisasi ke dalam bentuk program
kegiatan. Tugas top manajemen menetapkan target yang hendak dicapai dalam
program tersebut. Penetapan target dapat dilakukan secara sendiri oleh top
manajemen atau bersama-sama dengan bawahannya. Bersamaan dengan penetapan
target, maka ditetapkan pula kriteria evaluasi pekerjaan. Adanya penetapan
target dan kriteria evaluasi akan sangat membantu bagi tercapainya tujuan
organisasi. Berdasarkan penetapan target dan evaluasi pencapaian target inilah
analisis jabatan dibuat.
f. Keterkaitan Analisis Jabatan dengan Lingkungan Eksternal
Kaitan analisis jabatan dengan teknologi yang digunakan terletak pada
rancangan pekerjaan. Berdasarkan rancangan pekerjaan tersebut dapat diketahui
teknologi apa dan yang bagaimana yang semestinya diterapkan. Teknologi yang
digunakan saat ini adalah evaluasi dalam analisa jabatan. Hasil analisis dapat
menunjukkan tepat tidaknya teknologi yang digunakan serta pengaruh teknologi
terhadap pencapaian tujuan organisasi.
3.7. INFORMASI
ANALISIS JABATAN
Berdasarkan
data yang dikumpulkan akan didapat dua output besar yaitu deskripsi/ uraian
pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Dari hasil uraian pekerjaan kemudian dapat
dibangun formulir penilaian prestasi kinerja dan sistem klasifikasi pekerjaan.
Sistem klasifikasi ini kemudian secara mantap digunakan untuk mengevaluasi dan
sasaran kompensasi. Berdasarkan spesifikasi pekerjaan, maka rekrutmen dan
seleksi dapat direncanakan serta dapat pula digunakan untuk merancang pelatihan
pengembangan pegawai.
Sejumlah informasi yang akan didapat dari
hasil analisis jabatan dapat meliputi beberapa hal, seperti :
1. Orientasi pekerjaan (kapan, mengapa dan bagaimana kinerja
karyawan), seperti :
a.
Proses aktivitas kerja
b.
Penggunaan prosedur
c.
Catatan aktivitas (dokumentasi)
d.
Tanggung jawab perorangan
2. Orientasi aktivitas kerja, seperti :
a.
Kinerja perilaku menusia dalam bekerja (komunikasi,
pengambilan keputusan, perasaan).
b.
Gerakan dasar.
c.
Permintaan pekerjaan perorangan.
3. Mesin, peralatan, perlengkapan dan berbagai alat bantu
kerja yang digunakan.
4. Relasi pekerjaan yang bisa diukur dan yang tidak bisa
diukur :
a.
Proses material,
b.
Pembuatan produk,
c.
Pengetahuan yang dimiliki,
d.
Jasa yang diberikan.
5. Kinerja, seperti :
a.
Ukuran pekerjaan,
b.
Standar kerja,
c.
Tingkat kesalahan,
d.
Aspek lainnya.
6. Isi pekerjaan, seperti :
a.
Kondisi fisik kerja,
b.
Skedul kerja,
c.
Konteks organisasi,
d.
Konteks sosial,
e.
Insentif (Uang dan nonuang).
7. Persyaratan Perorangan :
a.
Pengetahuan dan ketrampilan yang berkaitan dengan
pekerjaan.
b.
Atribut diri (karakteristik, fisik, personalitas).
8. Beban kerja dan kebutuhan tenaga kerja.
3.8. KLASIFIKASI,
DESAIN, PERANCANGAN KEMBALI PEKERJAAN
Hasil analisis jabatan/pekerjaan
juga dapat digunakan untuk berbagai keperluan lain, seperti pengklasifikasian,
membuat desain dan perancangan kembali suatu pekerjaan.
Klasifikasi pekerjaan dilakukan
melalui proses pengelompokkan pekerjaan/jabatan tertentu berdasarkan jenis
aktivitas yang dilakukan, kecakapan yang dibutuhkan ataupun faktor lain yang
erat kaitannya dengan pekerjaan.
Desain pekerjaan bertujuan
untuk mengatur penugasan kerja yang sesuai dengan kebutuhan organisasi,
teknologi dan keprilakuan. Sedangkan fungsinya adalah menetapkan kegiatan kerja
seseorang / kelompok secara organisasional. Beberapa elemen yang tercakup dalam
desain pekerjaan :
a.
Elemen Organisasional, berkaitan dengan
efisiensi yang mencakup :
- Pendekatan mekanistik, mengidentifikasi setiap tugas suatu pekerjaan agar dapat diatur untuk meminimalkan waktu dan tenaga;
- Aliran kerja, untuk menjaga keseimbangan kerja;
- Praktek kerja, menyangkut cara pelaksanaan kerja yang ditetapkan.
b.
Elemen Lingkungan, berkaitan dengan kemampuan
dan ketersediaan SDM yang potensial.
c.
Elemen Keprilakuan, mencakup :
- Otonomi, tanggungjawab atas apa yang dikerjakan;
- Variasi, menjauhkan dari kebosanan kerja;
- Identifikasi tugas, kejelasan tugas yang dilaksanakan ;
- Umpan balik, untuk mengetahui hasil kerja.
Terkadang
pekerjaan yang ada perlu dirancang kembali guna menghindari in-efisiensi dalam melaksanakannya. Metode
yang dapat digunakan dalam perancangan kembali pekerjaan, seperti :
a.
Simplifikasi pekerjaan, yakni menyederhanakan
pekerjaan, dimana resiko yang akan muncul adalah terjadinya spesialisasi,
sehingga dapat menimbulkan kebosanan, terutama yang terampil.
b.
Perluasan pekerjaan, yaitu :
·
Job enlargement (perluasan kerja secara
horisontal), dengan menambah lebih banyak tugas agar variatif dan mengurangi
pekerjaan yang monoton.
·
Job enrichment (perluasan kerja secara
vertikal), karyawan diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan
manajerial disamping operasional.
·
Job rotation (rotasi pekerjaan), memindahkan/
merotasi karyawan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain, untuk mengatasi
kejenuhan dan memberi kesempatan karyawan untuk menggunakan ketrampilannya.
Minta referensi buku ttg jenis anjab dong,makasih
BalasHapusKTA DANA TUNAI TANPA JAMINAN UNTUK APAPUN KEBUTUHAN ANDA . INGIN LIBURAN.RENOVASI RUMAH.PENDIDIKAN.KESEHATAN DLL KITA BANTU PROSES BUNGA 1.99% PROVISI 1.75% UNTUK PENGAJUAN SYARAT LAMPIRAN NYA FC KTP NPWP KARTU KREDIT LIMIT MIN 5 JUTA DAN SUDAH BERJALAN 1 TH . COVER TABUNGAN MELAYANI NASABAH SELURUH INDONESIA BERKAS DAPAT DIKIRIM VIA EMAIL DI rooly88@gmail.com SETELAH BERKAS SAMPAI AKAN DI VERIVIKASI VIA TELPON . PROSES MAKSIMAL 14 HARI KERJA. DANA CAIR 2-3 KALI LIMIT KARTU. JUMLAH PINJAMAN 10-300 JUTA TENOR 36 BULAN. ALAMAT KANTOR KAMI DI PT MIP AGENCY RUKO PANDANARAN LANTAI DUA SEMARANG JL PANDANARAN SEBELUM LAWANG SEWU . BERKAS 100% AMAN DAN RESMI BANK LIHAT PROFIL DI FACEBOOK CHAIRUL SARTO UTOMO Info pengajuan 085600125176 pin 52B77BDC email rooly88@gmail.com Terima Kasih
BalasHapusApa keuntungan dan kelemahan dari analisa jabatan?
BalasHapusAssalamu Alaikum Waromatullohi Wabarokatuh…
BalasHapusSaya riyadi malaysia.
Di malaysia saya se'orang perantau, sudah 5tahun saya tidak pulang ke indonesia. di sini saya bekerja sebagai buru kasar di salah satu perusahaan pabrik pelstik di malaysia. impian saya ingin sekali punya usaha sendiri, pada suatu ketika saya tidak sengaja membuka situs (blog) Ki Sultan Agung, mendapatkan solusi cepat sukses melalui pesugihan dana hibah, ya... allhamdulillah saya tidak salah langkah, saya bisa dapat bantuan modal melalui ritual dana hibah bank gaib. terima kasih aki karna sudah siap membantu saya.
“Usaha maju pesat dalam 1 bulan!” kunjungi Webnya di www.rajauanggaib.com