Jumat, 02 November 2012

BAGAIMANAKAH WUJUD INTERAKSI KITA TERHADAP AL-QUR’AN ?



Allah yang Maha Bijaksana telah mendesain kehidupan manusia dengan sempurna. Ketika Allah menciptakan manusia untuk menjalankan fungsi utamanya sebagai khalifah di bumi, maka Allah melengkapinya dengan panduan/ pedoman hidup agar manusia tidak tersesat. Pedoman hidup itulah yang akan membawa manusia pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Itulah Al-Qur’an, yang 14 abad silam diturunkan kepada Rosullullah SAW. Kitab yang menyempurnakan kitab-kitab suci sebelumnya. Satu-satunya kitab samawi yang  kemurniannya terjaga sepanjang masa, karena Allah sendiri yang menjaganya.
Iman kepada kitab-kitab Allah merupakan bagian dari rukun iman, oleh karena itu sebagai umat Muhammad SAW kita wajib mengimani Al-Qur’an. Hal ini berarti kita rela dengan sepenuh hati untuk memenuhi tuntutan keimanan pada kitab Al-Qur’an. 

Apa sajakah tuntutan keimanan pada Al-Qur’an itu?
1.     Meyakini kebenarannya secara menyeluruh
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” Al Baqarah : 2 

2.     Membacanya dengan tartil.
”.... atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan” (Al-Muzzammil : 4)

Sebagai muslim hendaklah kita rutin meluangkan waktu untuk membaca Al-Qur’an, satu juz tiap hari misalnya. Bukankah tidak ada kitab / buku apapun di dunia ini yang dijanjikan akan mendapatkan pahala tiap hurufnya bila dibaca kecuali Al-Qur’an?. Kita bisa mengalokasikan waktu dalam sepekan untuk kajian tafsir Al-Qur’an, murojaah tahfidz Al-Qur’an, atau mengikuti kajian lain yang menguatkan pemahaman kita terhadap Al-Qur’an.

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, (QS. Al-Fathir :29)
Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran. (QS. Shaad : 29)

3.     Mentadabburinya.
”Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci?”  (Muhammad : 24)
 
4.     Mentarbiyah diri dengan Al-Qur’an.
Mendidik diri sendiri dalam segala hal dengan berlandaskan Al-Qur’an. Sepintas konsep ini memang luas maknanya. Setidaknya dalam kehidupan sehari-hari akhlak dalam perilaku kita dapat mencerminkan nilai-nilai keutamaan yang terkandung dalam Al-Qur’an. Ini karena akhlak adalah hasil dari proses tarbiyah. Sebagaimana ketika Aisyah ditanya tentang bagaimanakah akhlak Rosullullah itu? Akhlak Rosullullah itu adalah Al-Qur’an.

5.     Menerima dan tunduk dengan hukum-hukum dalam Al-Qur’an
Tabiat hawa nafsu adalah menolak kabaikan dan kebenaran. Maka para pecinta Al-Qur’an akan senantiasa mengelola hawa nafsunya agar tunduk dan patuh pada hukum-hukum dalam Al-Qur’an.
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang nyata. (QS. Al-Ahzab : 36)

6.     Mengamalkannya
”Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yg besar” (Al-Isra:9 )

7.     Menyeru /  Mendakwahkan pada orang lain agar tunduk pada Al-Qur’an
Menyeru ataupun mengajak orang lain untuk tunduk pada Al-Qur’an bisa dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kekuatan kita. Dengan lisan, tangan (kekuasaan/jabatan), tulisan d media massa, maupun dengan perilaku (akhlak)
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (An-Nahl :125)
Hikmah: ialah Perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil. 

8.     Menegakkan Al-Qur’an di muka bumi
Ini merupakan sasaran akhir dari makrifatul Qur’an. Kita sadar bahwa hal ini tidak mudah, karena menegakkan Al-Qur’an di muka bumi membutuhkan energi besar dan komitmen yang kuat di kalangan umat muslim sendiri. Musuh-musuh Islam pengusung ajaran Nasrani dan Yahudi tidak akan rela dengan cita-cita mulia ini. Namun paling tidak, bila setiap muslim berusaha sungguh-sungguh untuk mengamalkan ajaran Al-Qur’an, maka ini sudah merupakan pertahanan internal yang kokoh untuk membumikan Al-Qur’an, menguatkan identitas muslim yang cinta dengan kitab sucinya, dan menjadi pembeda dengan umat-umat lain di zaman akhir ini.

9.     Menghafalkannya
            ” Sesungguhnya Kami-lah yg menurunkan     Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya ” (Al-Hijr : 9)
Menghafal 30 juz, hukumnya fardhu kifayah. Fardhu ’ain utk menghafal sebagian



Urgensi Menghafal Al-Qur’an :
  • Menjaga kemutawatiran Al-Qur’an
  • Meningkatkan kualitas umat
  • Menjaga terlaksananya sunnah-sunnah Rosullulla
  • Menjauhkan mukmin dari sifat laghwu (tidak ada nilainya di sisi Allah)
  • Melestarikan budaya salafus sholih
  • Bila disertai dengan amal solih dan keikhlasan, merupakan kemenangan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat
  • Mendapat anugerah dari Allah berupa ingatan yg tajam dan pemikiran yg cemerlang
  • Merupakan bahtera ilmu
  • Memilik identitas, perilaku, dan akhlak yg baik 
  • Dapat berbicara fasih dan ucapannya benar
Faedah Menghafal Qur’an:
  • Mampu menguasai banyak arti kosa kata bahasa Arab
  •  Dapat hafal kata-kata bijak dlm Al-Qur’an
  •  Dapat menikmati sastra Al-Qur’an
  •  Dapat dengan cepat menghadirkan ayat-ayat hukum untuk menjawab persoalan
  •  Akan terbiasa menyimpan memori di dalam otaknya
  • Memuliakan derajat orangtua kita di akhirat 

Sumber : Ustadz Muthamimul Ula, Masjid Nurul Ashri, 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar